Sabtu, 26 Juni 2010

Arsitektur Romawi

ARSITEKTUR ROMAWI

Konstruksi kolom dan balok atau entablature menjadi ciri khas arsitektur Yunani disebut Order. Keindahan dari Order terpancar dari mengekspose elemen-elemen konstruksi, dengan ornamen yang menekankan pada bagian-bagian yang dominan antara lain kolom dengan kepalanya, entablature dan pediment dengan dekorasi, terbagi menjadi aliran-aliran masing-masing mempunyai ciri khas yaitu antara lain: Dorik, lonik danPelengkung Titus terlctak di bagian selatan dari pusat kola Roma, di ujung se-buah jalan yang berada di samping selatan Kuil Venus. Pelengkung didirkan pada jaman Titus, iintuk memperingati jatuhnya Jerusalem ke tangan orang-orang Roma.

Bidang depan bentuknya segi empat, mendekati bujur sangkar. Di dalain dinding pelengkung terdapat relief "pendewaan" pada Titus. Selain itu terdapat relief menggambar-kan penaklukan Jerusalem oleb Roma. Di depan dan belakang, masing-masing terdapat empat kolom model Korintien, berfungsi se-penuhnya sebagai hiasan. Kolom-koiom me-nyangga semacam entablature, lengkap dengan cornice, bukan berfungsi sebagai balok, namun juga sebagai ornamen. Di tengah frieze, terdapat prasasti berkaitan dengan sejarah kemenangan.







































119. 120. 121.

Pelengkung (arch) Titus di Roma (82 M). denah pandangan depan (kiri-atas), beberapa hiasan di dalamnya (kiri bawah dan kanan atas), perspektif rekonstruksi (kanan atas) dan gambar dari depan (kanan-bawah).

Kolom-kolom dan bagian atas monumen ditumpu oleh pedestal, lengkap dengan cornice dan base-nya, di kiri dan kanan mengapit bagian bawah dari pelengkung.

Berdasarkan rekonstruksi, di semacam pelataran tetapi kecil yaitu bidang datar terbentuk di atas entablature, terdapat patung penunggang chariot dengan empat ekor kuda dan dua pengawal. Kernungkinan besar patung pengemudinya adalah Titus. Bentuk semacam ini, banyak ditiru pada monumen-monumen di tempat lain, ratusan tahun kemudian, antara lain di Paris (Arc de Triomphe du Carrousel, 74 1806) dan Berlin (Brandenburger Tor 1789).




















12 M

Pelengkung Septimus Serverus juga di Roma (203 M), termasuk tipe yang mem-punyai tiga pelengkung: satu terbesar di tengah, diapit kembar di kiri-kanan. Pe­lengkung didedikasikan kepada Kaisar dan dua anaknya untuk memperingati kemenangan di Parthian. Selain jumlah pelengkungnya, bentuknya identik dengan Pelengkung Titus yang berada sekitar 300 M di sebelah timur- selatannya.

Dahulu pelengkung ini dilapis marmer putih, mempunyai delapan kolom silindris, monolit, berdiri di atas pedestel. Kolom-kolom menyangga semacam entablature, di mana pada frieze-nya terdapat prasasti. Semua kolom silindris langsing dihias kepala bercorak Korintien, berdiri bebtfs dari dinding, di tumpu oleh pedestel.

Di atas entablature dahulu ada patung , seluruhnya perunggu dari Kaisar dengan ke-dua anaknya Caracalla dan Geta mengendarai chariot berkuda enam dan prajurit-prajurit di kiri-kanannya. Dibanding pelengkung dibahas sebelum ini, ornamen berupa relief pada bidang-bidang diapit oleh kolom lebih banyak

122. 123. 124.

Pelengkung Septimius Serverus, Roma (203 M), denah, penampang melintang, pandangan depan dan sisi (atas), detail hiasan pada kepala kolom, pelengkung dan entablature (kanan-tengah) dan foto dari depan (kanan-bawah)





























Pelengkung Trajan (114 M) di Ancona dan Pelengkung Constantine (312 M), di Roma masing-masing bentuknya identik, namun yang pertama berpelengkung tunggal, lainnya tiga.

Pelengkung Trajan, didirikan dalam rangka memberi penghargaan kepada Kaisar ketika berhasil membangun pelabuhan di kota Ancona. Di antara berbagai pelengkung di Roma yang berumur ratusan tahun bahkan hampir duaribu tahun, pelengkung ini ter-masuk masih utuh dan terpelihara dengan baik, termasuk marmernya. Yang sudah hilang adalah hiasan-hiasan dari perunggu[1]. Pada masing-masing sisi terlebar atau muka dan belakang, terdapat empat kolom dengan corak Korintien, seperti hiasan pada hampir semua pelengkung Romawi. Tinggi total 18.59 M dan 1 lebar pelengkung 3.05 M. Pada bidang-bidang yang diapit kolom dun frieze dari entablature, dihias dengan relief sangat indah meng-gambarkan kejadian sejarah terkait dengan didirikannya pelengkung ini. Hiasan lain seperti semua pelengkung model Romawi, berupa molding dan cornice.



[1] Fletcher., op. cit. h. 323.
















Pelengkung Trajan (114 M) di Ancona dan Pelengkung Constantine (312 M), di Roma masing-masing bentuknya identik, namun yang pertama berpelengkung tunggal, lainnya tiga.

Pelengkung Trajan, didirikan dalam rangka memberi penghargaan kepada Kaisar ketika berhasil membangun pelabuhan di kota Ancona. Di antara berbagai pelengkung di Roma yang berumur ratusan tahun bahkan hampir dua ribu tahun, pelengkung ini termasuk masih utuh dan terpelihara dengan baik, termasuk marmernya. Yang sudah hilang adalah hiasan-hiasan dari perunggu. Pada masing-masing sisi terlebar atau muka dan belakang, terdapat empat kolom dengan corak Korintien, seperti hiasan pada hampir semua pelengkung Romawi. Tinggi total 18.59 M dan 1 lebar pelengkung 3.05 M. Pada bidang-bidang yang diapit kolom dun frieze dari entablature, dihias dengan relief sangat indah menggambarkan kejadian sejarah terkait dengan didirikannya pelengkung ini. Hiasan lain seperti semua pelengkung model Romawi, berupa molding dan cornice.


















Pelengkung Trajan di Ancona (114 M).



Sesuai dengan namanya, Pelengkung I Constantine di Roma (312 M), dibangun dalam rangka memberi kehormatan kepada Constantine, atas kemenangan atas Maxentius.

Bentuknya blok seperti semua pelengkung lainnya model Romawi, bidang tinggi 20.64 M lebar 25 M. Pada bagian muka dan belakang terdapat masing-masing empat buah kolom dengan hiasan kepala Korintien. Di atas setiap 126 semacam entablature di puncak kolom, masing-masing terdapat patting, mungkin para pemimpin militer terlibat dalam peperangan diperingati dengan didirakan pelengkung ini.












126.

Pelengkung Constantine di Roma (312 M).

Sejarah penaklukan bangsa Roma atas hampir seluruh wilayah Eropa, meninggalkan tidak sedikit monumen di mana-mana, ter-masuk Pelengkung Tiberius di Orange, 127 Perancis (30 SM). Pelengkung sudah ada se-belum pemerintahan Tiberius dan ia hanya menambahkan inskripsi pada monumen ini. Monumen dengan tiga pelengkung seperti pada Pelengkung Tiberius ini, sangat jarang dibuat sebelum abad I M., sangat kaya akan ornamen, terutama yang berupa relief. Kolom-kolom bercorak Korintien, tidak hanya terdapat di depan dan belakang, namun juga pada sisi kiri-kanan. Hiasan berupa pediment, menghias bagian tengah frieze. Bidang depan berbentuk segi empat, berbeda dengan monumen lain di-kemukakan di depan, sisi .terpanjang pada tinggi. Pada konstruksi semacam entablature yang relatif tebal, dibuat molding atau cornice di tengah-tengah, sehingga kelihatan seperti entablature-nya. bertumpuk.


























127.

Pelengkung Tiberius di Orange, Perancis (30 SM).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar