MENGANGKAT ARSITEKTUR TRADISIONAL
KESIMPULAN : Banyak beragam bangunan tradisionnal di
indonesia patutnya kita lestarikan nilai arsitekturnya tidak ada slahnya jika di campuri unsur modern
dan ,di kembangkan dan itu akan menjadi bangunan ICON di di indosesia
SUMBER FOTO : DOKUMEN PRIBADI
PERBANDINGAN
PEDESTRIAN SINGAPURA DAN INDONESIA
Gambar Di atas merupakan Pedestrian atau
tempat bagi pejalan kaki, yang berada di Singapura terletak di Orchad Road ,
tempat pejalan kaki di Singapura jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia
,Pedestrian di Singapura lebih tertata rapi ,penataan vegetasinya ,tempat
berdagang sangat nyaman bagi orang yang berjalan kaki di sana karena fasilitas
bagi pejalan kaki sangat mendukung,dan terbukti saat penulis melewati
Pedestrian yang berada di orchad road saat mengikuti Study ekskursi berjalan di kawasan orchad road tidak ada
sampah berserakan atau pedagang yang berada di sana karena area pedagang
mempunyai tempat tesendiri
Ini merupakan pesestrian yang ada di Jakarta saat ini berbeda
jauh dengan pedestrian yang ada di Singapura yang tertata rapi dari segi
Estetika sangat tidak enak di pandang karena perubahan fungsi yang tadinya tempat untuk pejalan kaki
sebagai tempat untuk berdagang dan tempat di lewat motor , orang akan tidak
merasa nyaman jika melewatinya karena terganggu dengan adanya para pedagang dan
sepeda motor yang melewati pedestrian
.KESIMPULAN : alangkah baiknya Indonesia megikuti sistem
Pedestrian yang di Singapura ,karena agar penggunanya merasa nyaman saat
melewatinya
SUMBER FOTO DOKUMEN PRIBADI & GOOGLE
Teater
Imax Keong Emas
teater Imax Keong Emas berbentuk keong raksasa, merupakan
tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus dengan teknologi canggih,
didirikan atas prakarsa lbu Tien Soeharto, dan mulai dioperasikan pada tanggal
20 April 1984.
Gedung teater yang sangat khas ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tanyangan film layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menonton film di teater ini, penonton serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain.
Teknologi film imax menunjukkan kecanggihan dan kemampuannya untuk menimbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum.
Beberapa film tersedia untuk diputar, antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II (Anak-anak Indonesia), Indonesia Indah III (Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa), dan Indonesia Indah IV (Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menunjukkan keindahan lingkungan, kekayaan alam, dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi pemutaran film-film impor yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tema-tema lingkungan hidup. Sejak tahun 1984 Teater Imax Keong Emas telah memutar 20 judul film impor dengan masa sewa antara 1 dan 2 tahun. Film-film itu antara lain To Fly, Speed, Blue Planet, The Living Sea, Forces of Nature, T-Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Pada tahun 2004, teater ini mampu meng-upgrade sistem dan sekaligus memutar film IMAX DMR (Digital Re-Mastering), yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga format 35 mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70 mm.
Gedung teater yang sangat khas ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tanyangan film layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menonton film di teater ini, penonton serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain.
Teknologi film imax menunjukkan kecanggihan dan kemampuannya untuk menimbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum.
Beberapa film tersedia untuk diputar, antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II (Anak-anak Indonesia), Indonesia Indah III (Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa), dan Indonesia Indah IV (Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menunjukkan keindahan lingkungan, kekayaan alam, dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi pemutaran film-film impor yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tema-tema lingkungan hidup. Sejak tahun 1984 Teater Imax Keong Emas telah memutar 20 judul film impor dengan masa sewa antara 1 dan 2 tahun. Film-film itu antara lain To Fly, Speed, Blue Planet, The Living Sea, Forces of Nature, T-Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Pada tahun 2004, teater ini mampu meng-upgrade sistem dan sekaligus memutar film IMAX DMR (Digital Re-Mastering), yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga format 35 mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70 mm.
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)
BalasHapus